BELAJAR MICROSOFT EXCEL
Blog ini saya buat khusus tentang MICROSOFT EXCEL
Kamis, 23 Februari 2012
Contact Email
Salam Hangat,
Sudah lama saya tidak mengupdate blog saya ini karena kesibukan saya ini, dan memang banyak juga rekan-rekan yang langsung bertanya via email. saya sangat senang sekali
Nah, bagi yang ingin juga bertanya tentang microsoft excel dapat langsung bertanya via email saya, saya akan membantu mencari solusi atas pertanyaan rekan - rekan sekalian.
alamat email saya :
t0f1qse@gmail.com
saya tunggu yah...
Sudah lama saya tidak mengupdate blog saya ini karena kesibukan saya ini, dan memang banyak juga rekan-rekan yang langsung bertanya via email. saya sangat senang sekali
Nah, bagi yang ingin juga bertanya tentang microsoft excel dapat langsung bertanya via email saya, saya akan membantu mencari solusi atas pertanyaan rekan - rekan sekalian.
alamat email saya :
t0f1qse@gmail.com
saya tunggu yah...
Senin, 07 Maret 2011
Metode Penyusutan Aktiva (Metode Garis Lurus)
Salam,
Sekarang saya disini ingin mengajarkan cara menghitung penyusutan aktiva tetap dengan aplikasi microsoft excel. Biasanya penyusutan aktiva tetap digunakan untuk menghitung nilai buku dari suatu aktiva tetap pada suatu periode.
Dalam ilmu akuntansi ada 03 metode perhitungan penyusutan aktiva tetap :
1. Metode Garis Lurus
2. Metode Saldo Menurun Berganda
3. Metode Sum Of Year Digit
1. Metode Garis Lurus
Untuk metode ini, di excel dikenal dengan rumus :
=SLN(cost,salvage value,years of useful life)
Keterangan :
- Cost : merupakan harga pembelian aktiva
- Salvage Value : merupakan nilai sisa / residu (biasanya dalam menghitung penyusutan, dibuat nilai sisa / residu dari suatu aktiva sehingga aktiva tersebut memiliki nilai diakhir periode)
- Years of useful life : perkiraan umur / masa pakai aktiva
Contoh :
Disini dilihat bahwa penyusutan aktiva tersebut setiap tahun adalah sebesar Rp. 499.999,- atau perbulannya Rp. 41.666,58,-.
Dimana total penyusutan selama 10 tahun adalah Rp. 499.999,- x 10 tahun = Rp. 4.999.990,-
Sehingga nilai sisa dari aktiva tersebut pada akhir periode adalah Rp. 10,- (Rp. 5.000.000,- - Rp. 4.999.990,-)
Kemudian ada saya buatkan contoh dimana aktiva tersebut tidak memiliki nilai residu diakhir periode
Oke udah dulu yah, untuk metode yang lain akan saya beritahukan beberapa hari kemudian.
Kalau niat ha.. ha.. ha..
Sekarang saya disini ingin mengajarkan cara menghitung penyusutan aktiva tetap dengan aplikasi microsoft excel. Biasanya penyusutan aktiva tetap digunakan untuk menghitung nilai buku dari suatu aktiva tetap pada suatu periode.
Dalam ilmu akuntansi ada 03 metode perhitungan penyusutan aktiva tetap :
1. Metode Garis Lurus
2. Metode Saldo Menurun Berganda
3. Metode Sum Of Year Digit
1. Metode Garis Lurus
Untuk metode ini, di excel dikenal dengan rumus :
=SLN(cost,salvage value,years of useful life)
Keterangan :
- Cost : merupakan harga pembelian aktiva
- Salvage Value : merupakan nilai sisa / residu (biasanya dalam menghitung penyusutan, dibuat nilai sisa / residu dari suatu aktiva sehingga aktiva tersebut memiliki nilai diakhir periode)
- Years of useful life : perkiraan umur / masa pakai aktiva
Contoh :
Disini dilihat bahwa penyusutan aktiva tersebut setiap tahun adalah sebesar Rp. 499.999,- atau perbulannya Rp. 41.666,58,-.
Dimana total penyusutan selama 10 tahun adalah Rp. 499.999,- x 10 tahun = Rp. 4.999.990,-
Sehingga nilai sisa dari aktiva tersebut pada akhir periode adalah Rp. 10,- (Rp. 5.000.000,- - Rp. 4.999.990,-)
Kemudian ada saya buatkan contoh dimana aktiva tersebut tidak memiliki nilai residu diakhir periode
Oke udah dulu yah, untuk metode yang lain akan saya beritahukan beberapa hari kemudian.
Kalau niat ha.. ha.. ha..
Minggu, 06 Maret 2011
Menghilangkan #N/A Pada VLOOKUP
Hi..
Setelah lama gak membuka blog saya, saya melihat ada rekan yang menanyakan bagaimana caranya agar pada saat menggunakan rumus VLOOKUP, hasil yang dikeluarkan apabila nilai yang dicari tidak ditemukan tidak berupa #N/A ?
Memang agak merepotkan, apabila hasil yang keluar itu berupa #N/A pada saat kita ingin mencari hasil berupa angka dan dapat dijumlahkan.
Nah, kita dapat menggunakan Rumus ISNA ditambah Rumus IF
Adapun Rumus ISNA adalah :
=ISNA(value)
Contoh penggunaan rumus ini adalah :
Pada contoh diatas, saya ambil dari Pembelian dan Penjualan Saham karena saya rasa ini masalah yang cocok untuk mengangkat rumus diatas.
Tanggal 22 Februari 2011 dilakukan pembelian
- BUMI sebesar 1 lot (satu lot = 500 lbr saham) dimana harga perlembarnya Rp. 2.725,- dengan total harga pembelian Rp.1.362.500,- (dimana dicatat dengan kode bumi-01)
- BUMI sebesar 1 lot dimana harga perlembarnya Rp.2.700,- dengan total harga pembelian Rp.1.350.000,- (dicatat dengan kode bumi-02)
Tanggal 23 Februari 2011 dilakukan penjualan saham
bumi-01 dijual dengan harga perlembarnya Rp.2.775,- dengan total harga penjualan Rp.1.387.500,- sehingga didapat selisih keuntungan Rp. 25.000,-
Tanggal 24 Februari 2011 dilakukan penjualan saham
bumi-02 dijual dengan harga perlembarnya Rp.2.800,- dengan total harga penjualan Rp.1.400.000,- sehingga didapat selisih keuntungan Rp. 50.000,-
Nah kita lihat disini timbul penggunaan rumus VLOOKUP untuk mencari selisih keuntungan dari transaksi jual beli saham pada saham yang berbeda kode tersebut.
Penggunaan rumus VLOOKUP pada kolom N4 adalah sebagai berikut :
=M4-VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0)
artinya : Sub Total Penjualan (M4) pada saham bumi-01 dikurang dengan sub total pembelian untuk saham bumi-01.
Kemudian rumus yang ada pada kolom N4 di copy-paste ke baris dibawahnya yakni kolom N5 sampai dengan N12,
nah loh.... timbul permasalahan dimana pada selisih transaksi penjualan No.7, 8 dan 9 yang masih kosong hasilnya menjadi #N/A, sedangkan keinginan kita apabila di No. 7, 8 dan 9 tersebut masih kosong / belum diisi, maka pada kolom selisih cukup dibuat hasil dengan angka 0 (nol).
Nah kita gunakan rumus ISNA dan IF sehingga menjadi seperti ini :
Rumus pada kolom N4 :
=IF(ISNA(VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0))=FALSE,M4-VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0),0)
artinya : apabila pada saham yang terjual di kolom J4 memiliki (VLOOKUP) kesamaan kode saham di list pembelian ($C$4:$F$12) maka hasilnya adalah FALSE sehingga sub total penjualan (M4) dikurangin sub total pembelian VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0). Apabila pada list penjualan tidak ada transaksi penjualan saham (TRUE), maka hasilnya 0.
Mudah-mudahan rekan-rekan mengerti pada cara penggunaan rumus ini.
SELAMAT MENCOBA
Setelah lama gak membuka blog saya, saya melihat ada rekan yang menanyakan bagaimana caranya agar pada saat menggunakan rumus VLOOKUP, hasil yang dikeluarkan apabila nilai yang dicari tidak ditemukan tidak berupa #N/A ?
Memang agak merepotkan, apabila hasil yang keluar itu berupa #N/A pada saat kita ingin mencari hasil berupa angka dan dapat dijumlahkan.
Nah, kita dapat menggunakan Rumus ISNA ditambah Rumus IF
Adapun Rumus ISNA adalah :
=ISNA(value)
Contoh penggunaan rumus ini adalah :
Pada contoh diatas, saya ambil dari Pembelian dan Penjualan Saham karena saya rasa ini masalah yang cocok untuk mengangkat rumus diatas.
Tanggal 22 Februari 2011 dilakukan pembelian
- BUMI sebesar 1 lot (satu lot = 500 lbr saham) dimana harga perlembarnya Rp. 2.725,- dengan total harga pembelian Rp.1.362.500,- (dimana dicatat dengan kode bumi-01)
- BUMI sebesar 1 lot dimana harga perlembarnya Rp.2.700,- dengan total harga pembelian Rp.1.350.000,- (dicatat dengan kode bumi-02)
Tanggal 23 Februari 2011 dilakukan penjualan saham
bumi-01 dijual dengan harga perlembarnya Rp.2.775,- dengan total harga penjualan Rp.1.387.500,- sehingga didapat selisih keuntungan Rp. 25.000,-
Tanggal 24 Februari 2011 dilakukan penjualan saham
bumi-02 dijual dengan harga perlembarnya Rp.2.800,- dengan total harga penjualan Rp.1.400.000,- sehingga didapat selisih keuntungan Rp. 50.000,-
Nah kita lihat disini timbul penggunaan rumus VLOOKUP untuk mencari selisih keuntungan dari transaksi jual beli saham pada saham yang berbeda kode tersebut.
Penggunaan rumus VLOOKUP pada kolom N4 adalah sebagai berikut :
=M4-VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0)
artinya : Sub Total Penjualan (M4) pada saham bumi-01 dikurang dengan sub total pembelian untuk saham bumi-01.
Kemudian rumus yang ada pada kolom N4 di copy-paste ke baris dibawahnya yakni kolom N5 sampai dengan N12,
nah loh.... timbul permasalahan dimana pada selisih transaksi penjualan No.7, 8 dan 9 yang masih kosong hasilnya menjadi #N/A, sedangkan keinginan kita apabila di No. 7, 8 dan 9 tersebut masih kosong / belum diisi, maka pada kolom selisih cukup dibuat hasil dengan angka 0 (nol).
Nah kita gunakan rumus ISNA dan IF sehingga menjadi seperti ini :
Rumus pada kolom N4 :
=IF(ISNA(VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0))=FALSE,M4-VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0),0)
artinya : apabila pada saham yang terjual di kolom J4 memiliki (VLOOKUP) kesamaan kode saham di list pembelian ($C$4:$F$12) maka hasilnya adalah FALSE sehingga sub total penjualan (M4) dikurangin sub total pembelian VLOOKUP(J4,$C$4:$F$12,4,0). Apabila pada list penjualan tidak ada transaksi penjualan saham (TRUE), maka hasilnya 0.
Mudah-mudahan rekan-rekan mengerti pada cara penggunaan rumus ini.
SELAMAT MENCOBA
Selasa, 17 November 2009
Menghitung Jumlah Karakter Pada Suatu Kalimat
Hi,
Mungkin ketika anda disuruh menulis suatu kalimat oleh bos anda di kantor, ataupun yang lagi sedang mau ikut tes lowongan kerja, ada salah satu syarat yakni Tulis Pengalaman Kerja Anda, tapi tidak boleh lebih dari 250 karakter. Sedangkan anda sendiri sudah tidak tahu sudah berapa banyak kata yang telah anda tulis.
Dalam excel ada suatu formula yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah karakter dari kalimat yang anda tulis, adapun formulanya :
=LEN("text")
Misal :
1. Pada kata "MOBIL", maka dengan rumus LEN :
=LEN("MOBIL")
hasilnya adalah 5
catatan : tanda petik " digunakan sebagai tanda bahwa kata MOBIL adalah teks.
2. pada kata "MOBIL BALAP", maka dengan rumus LEN :
=LEN("MOBIL BALAP")
hasilnya adalah 11
catatan : spasi dihitung sebagai 1 karakter.
3. misal pada kolom A1 tulis "BUDI BELAJAR" (jangan pakai tanda petik), maka dengan rumus LEN di kolom A2 :
=LEN(A1)
hasilnya adalah 12
yah sekian dulu, jika ada pertanyaan saya persilahkan. terima kasih
salam hangat
Mungkin ketika anda disuruh menulis suatu kalimat oleh bos anda di kantor, ataupun yang lagi sedang mau ikut tes lowongan kerja, ada salah satu syarat yakni Tulis Pengalaman Kerja Anda, tapi tidak boleh lebih dari 250 karakter. Sedangkan anda sendiri sudah tidak tahu sudah berapa banyak kata yang telah anda tulis.
Dalam excel ada suatu formula yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah karakter dari kalimat yang anda tulis, adapun formulanya :
=LEN("text")
Misal :
1. Pada kata "MOBIL", maka dengan rumus LEN :
=LEN("MOBIL")
hasilnya adalah 5
catatan : tanda petik " digunakan sebagai tanda bahwa kata MOBIL adalah teks.
2. pada kata "MOBIL BALAP", maka dengan rumus LEN :
=LEN("MOBIL BALAP")
hasilnya adalah 11
catatan : spasi dihitung sebagai 1 karakter.
3. misal pada kolom A1 tulis "BUDI BELAJAR" (jangan pakai tanda petik), maka dengan rumus LEN di kolom A2 :
=LEN(A1)
hasilnya adalah 12
yah sekian dulu, jika ada pertanyaan saya persilahkan. terima kasih
salam hangat
Minggu, 25 Oktober 2009
Mengganti Kata Dalam Sebuah Kalimat
Hi,
Terkadang ada kalanya waktu kita bekerja dalam excel, ketika lagi sedang menulis sebuah kalimat, ternyata si bos inginnya sebuah kata dalam suatu kalimat harus diganti.
Contoh :
Budi Membaca Buku
menjadi :
Saya Membaca Komik
Yah.... kalau hanya satu kata saja tidak masalah, tapi bagaimana apabila setiap ada muncul kata tersebut dalam sebuah tulisan, wajib diganti dengan kata yang lain? Dan seperti yang kita ketahui bahwa dalam tulisan terdapat beberapa kalimat.
Untuk mengganti kata yang harus diganti tersebut, excel menyediakan rumus yang sangat bagus yakni dengann menggunakan rumus SUBSTITUTE
Rumusnya :
=SUBSTITUTE(text,old text,new text)
Text = Kalimat yang hendak diganti
Old text = Kata yang hendak diganti dalam kalimat
New text = Kata pengganti dari kata yag henda diganti (Old text)
Contoh penggunaan rumus itu yakni :
Misal :
Rumus ini dapat juga digunakan untuk menghilangkan kata tanpa ada kata pengganti.
Misal :
Yap!! itu dulu yah
Salam hangat
Terkadang ada kalanya waktu kita bekerja dalam excel, ketika lagi sedang menulis sebuah kalimat, ternyata si bos inginnya sebuah kata dalam suatu kalimat harus diganti.
Contoh :
Budi Membaca Buku
menjadi :
Saya Membaca Komik
Yah.... kalau hanya satu kata saja tidak masalah, tapi bagaimana apabila setiap ada muncul kata tersebut dalam sebuah tulisan, wajib diganti dengan kata yang lain? Dan seperti yang kita ketahui bahwa dalam tulisan terdapat beberapa kalimat.
Untuk mengganti kata yang harus diganti tersebut, excel menyediakan rumus yang sangat bagus yakni dengann menggunakan rumus SUBSTITUTE
Rumusnya :
=SUBSTITUTE(text,old text,new text)
Text = Kalimat yang hendak diganti
Old text = Kata yang hendak diganti dalam kalimat
New text = Kata pengganti dari kata yag henda diganti (Old text)
Contoh penggunaan rumus itu yakni :
Misal :
Rumus ini dapat juga digunakan untuk menghilangkan kata tanpa ada kata pengganti.
Misal :
Yap!! itu dulu yah
Salam hangat
Jumat, 25 September 2009
Setelah Sekian Lama
Hi,
Udah lama juga yah saya tidak buka blog saya, itu karena kesibukan saya dikantor yang cukup menyita waktu. tapi syukurlah akhirnya saya mampu memperoleh waktu saya yang hilang kemarin.
Untuk itu saya akan mencoba kembali untuk membagi ilmu saya ini bagi rekan-rekan yang membutuhkannya.
salam hangat
Udah lama juga yah saya tidak buka blog saya, itu karena kesibukan saya dikantor yang cukup menyita waktu. tapi syukurlah akhirnya saya mampu memperoleh waktu saya yang hilang kemarin.
Untuk itu saya akan mencoba kembali untuk membagi ilmu saya ini bagi rekan-rekan yang membutuhkannya.
salam hangat
Kamis, 26 Februari 2009
MEMBUAT NOMOR URUT
Dalam pembuatan laporan biasanya di kolom I adalah kolom nomor. Dan biasanya untuk membuat nomor urut cukup dengan mengetik :
=(01 cell diatas)+1
Misal :
Kelemahan rumus ini adalah rumus ini tidak dapat membaca apakah ada / tidak data didalam suatu baris.
Bagaimana bila misalkan yang hendak dibuat adalah nomor urut yang muncul apabila dalam suatu baris ada datanya ?
Maka rumus yang digunakan adalah :
=IF(cell<>””,COUNTA($cell$1:cell1),””)
Misal :
Pengertiannya adalah :
Rumus di A4 apabila di cell B4 tidak sama dengan kosong (""), maka hitung (COUNTA) total jumlah data dari cell ketetapan sampai dengan cell terakhir ($B$4:B4), dan jika di cell B4 kosong maka munculkan tanda kosong ("").
Selanjutnya tinggal di copy A4 dan paste ke baris di bawahnya sampai urutan terakhir.
Oke itu saja,
Salam Hangat
=(01 cell diatas)+1
Misal :
Kelemahan rumus ini adalah rumus ini tidak dapat membaca apakah ada / tidak data didalam suatu baris.
Bagaimana bila misalkan yang hendak dibuat adalah nomor urut yang muncul apabila dalam suatu baris ada datanya ?
Maka rumus yang digunakan adalah :
=IF(cell<>””,COUNTA($cell$1:cell1),””)
Misal :
Pengertiannya adalah :
Rumus di A4 apabila di cell B4 tidak sama dengan kosong (""), maka hitung (COUNTA) total jumlah data dari cell ketetapan sampai dengan cell terakhir ($B$4:B4), dan jika di cell B4 kosong maka munculkan tanda kosong ("").
Selanjutnya tinggal di copy A4 dan paste ke baris di bawahnya sampai urutan terakhir.
Oke itu saja,
Salam Hangat
Langganan:
Entri (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar